Artikel Khutbah Jum'at :
Fitnah Dunia Dan Bahayanya
Jumat, 05 April 13
Jumat, 05 April 13
Khutbah Pertama
الحمد لله الواحد القهار، كل شيئ هالك إلا وجهه، له الحكم وإليه ترجعون. الحمد لله الذي نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا و سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له يحيي ويميت، وهو حي لا يموت، بيده الخير وهو على كل شيء قدير. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، بعثه الله رحمة للعالمين، ونورا وهدى للمتقين.
يا أيها اللذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون.
يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء واتقوا الله الذي تسآءلون به والأرحام إن الله كان عليكم رقيبا.
يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا. يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما. أما بعد:
فإن أصدق الحديث كتاب الله، وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.
اللهم صل وسلِّم على نبيّنا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة.
Marilah kita senantiasa meningkatkan mutu
keimanan dan kualitas ketaqwaan kita kepada Allah Jalla wa ‘Ala dengan
selalu menjalankan setiap perintah-Nya dan perintah Nabi-Nya Muhammad
Shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan berusaha semaksimal mungkin menjauhi
dan meninggalkan setiap bentuk larangan-Nya dan larangan Nabi-Nya
Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam sebagai bentuk konsekwensi
mahabbah (kecintaan) kita kepada Allah Jalla wa ‘Ala dan kepada
Rasul-Nya. Selalu berharap Surga dan merasa takut terhadap adzab dan
siksa-Nya. Kita senantiasa interopeksi diri dan muhasabah (berhitung)
atas amalan yang telah kita lakukan. Dengan itu kita akan memiliki
perhitungan dan tolak ukur yang jelas, sudahkah diantara kita telah
membekali diri dengan bekal yang baik untuk menghadapi perhitungan Allah
Jalla wa ‘Ala di saat tidak akan ada lagi pertolongan melainkan
pertolongan-Nya. Dan pada saat itu harta dan anak keturunan seseorang
tidak akan berharga disisiNya. Sebagaimana Allah Jalla wa ‘Ala berfirman
di dalam surat asy-Syu'ara', ayat 88-89:
يَوْمَ لاَيَنفَعُ مَالٌ وَلاَبَنُونَ {88} إِلاَّ مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
Yaitu, hati yang selamat dari kesyirikan dan
keraguan dalam beragama, selamat dari ketergantungan kepada keburukan,
dan sering melakukan segala bentuk perkara bid’ah dan dosa.
Semoga kita yang hadir di majelis yang mulia
ini, tergolong orang-orang yang mendapatkan pertolongan, perlindungan
dan penjagaan dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala, baik di dunia maupun di
akhirat kelak. Amin
Jama'ah Shalat Jum'ah Rahimakumullah.
Kalau kita perhatikan dan cermati secara seksama apa yang terjadi di sekeliling kita atau yang kita baca dan dengar dari media masa saat ini. Nampak sebuah fenomena yang seharusnya menjadikan setiap kita prihatin dan mawas diri agar setiap kita tidak termasuk dari golongan mereka yang telah melampaui batas.
Kalau kita perhatikan dan cermati secara seksama apa yang terjadi di sekeliling kita atau yang kita baca dan dengar dari media masa saat ini. Nampak sebuah fenomena yang seharusnya menjadikan setiap kita prihatin dan mawas diri agar setiap kita tidak termasuk dari golongan mereka yang telah melampaui batas.
Jama'ah Shalat Jum'ah Rahimakumullah,
Sekian banyak bentuk kedhaliman, kejahatan, kemaksiatan telah menjadi
pemandangan dan wabah yang serius. Diantara kaum muslimin sudah tidak
bisa lagi menghargai darah dan nyawa seseorang sehingga pembunuhan
terjadi di mana-mana. Diantara kaum Muslimin tidak bisa lagi menghargai
harta dan hak serta kehormatan orang lain, padahal itu semua telah
dilindungi oleh Islam sejak 14 abad silam setelah diutusnya Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi dan Rasul. Di saat yang sama
berapa banyak kita dapati wanita melahirkan anak tanpa diketahui siapa
suaminya, anak-anak lahir tanpa diketahui siapa bapaknya, seorang bapak
telah tega-teganya menzinai anaknya, aborsi terjadi di mana-mana,
pergaulan bebas lawan jenis dan perselingkuhan serta segala bentuk
perzinahan menjadi pemandangan yang wajar dan tidak tabu lagi di
kalangan sebagian kaum Muslimin.
Di sisi yang lain, kita melihat sebagian
orang berlomba-lomba untuk memperebutkan kekuasaan dan jabatan sehingga
sampai tidak lagi melihat batas-batas syari’at yang seharusnya dipegang
teguh, segala cara mereka lakukan dengan target untuk meraih singga
sana, dan segala cara mereka tempuh setelah terpilih untuk mendapatkan
kemewahan dan kenikmatan kekuasaan tersebut dengan menerjang norma-norma
agama, dan pada akhirnya tidak sedikit dari mereka dengan kekuasaan
yang mereka perebutkan itu, justru mereka terfinah.
Itu semua terjadi, karena mereka telah
meninggalkan agama yang hanif (lurus) ini, menuruti hawa nafsu dan
tertipu oleh gemerlapnya kehidupan dunia dan kemewahannya serta akibat
tipu daya iblis laknatullahi alaihi.
Jama'ah Shalat Jum'ah Rahimakumullah.
Berkaitan erat dengan fitnah dunia secara khusus Allah Subhaanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya telah memberikan peringatan keras. Diantaranya sebagaimana yang termaktub di dalam surat al-Kahfi ayat 45, Allah Ta’ala berfirman,
Berkaitan erat dengan fitnah dunia secara khusus Allah Subhaanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya telah memberikan peringatan keras. Diantaranya sebagaimana yang termaktub di dalam surat al-Kahfi ayat 45, Allah Ta’ala berfirman,
وَاضْرِبْ لهُّمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيماً تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِراً
Dalam ayat yang lain pada surat al-Hadid, ayat 20, Allah Ta’ala berfirman,
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرّاً ثُمَّ يَكُونُ حُطَاماً وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Jama'ah Shalat Jum'ah Rahimakumullah.
Suatu ketika Sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma berkisah sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Imam Muslim di dalam shahihnya, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu ketika melewati pasar sementara orang-orang ada di sekitar beliau. Beliau melintasi bangkai seekor anak kambing yang kecil atau terputus telinganya (cacat). Beliau memegang telinga bangkai tersebut seraya berkata,
Suatu ketika Sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma berkisah sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Imam Muslim di dalam shahihnya, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu ketika melewati pasar sementara orang-orang ada di sekitar beliau. Beliau melintasi bangkai seekor anak kambing yang kecil atau terputus telinganya (cacat). Beliau memegang telinga bangkai tersebut seraya berkata,
أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ؟ فَقَالُوا: مَا نُحِبُّ أَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ؟ قَالَ: أَتُحِبُّوْنَ أَنَّهُ لَكُمْ؟ قَالُوا: وَاللهِ، لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيْهِ لِأَنَّهُ أَسَكُّ فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ؟ فَقَالَ: فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ
Dalam riwayat yang lain, sebagaimana yang
diriwayatkan oleh al-Imam ath-Thirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh
Nashiruddin al-Albani Rahimahullaah,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menuturkan,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menuturkan,
لو كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
Demikianlah Allah Ta’ala memberikan peringatan
kepada setiap hamba-Nya betapa besar bahaya fitnah dunia dengan segala
isinya, demikian pula Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam
memberikan gambaran (ilustrasi) yang jelas agar setiap kita hati-hati
agar tidak terjerumus ke dalam fitnahnya.
Jama'ah Shalat Jum'ah Rahimakumullah.
Marilah kita menengok sejenak kepada bagaimana para Sahabat Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam menyikapi kehidupan dunianya dan akhir hayatnya.
Marilah kita menengok sejenak kepada bagaimana para Sahabat Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam menyikapi kehidupan dunianya dan akhir hayatnya.
Imam Ahmad dengan sanad yang shahih, pernah
menceritakan bahwa sebagian para sahabat meneteskan air mata, manakala
mengingat akhir hayat dari kehidupan dunia mereka, ditanyakan kepada
mereka kenapa sampai demikian? Salah seorang diantara mereka menjawab:
Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
إن الله تعالي قبض خلقه قبضتين، فقال: هؤلاء في الجنة وهؤلاء في النار، ولا أدري في أي القبضتين كنت؟
Sahabat Hudzaifah bin Yaman Radhiyallaahu ‘anhu berkata,
كان الناس يسألون رسول الله عن الخير وكنت أسأله عن الشر مَخافة أن يدركني
Sahabat Anas bin Malik Radhiyallaahu ‘anhu mengatakan,
إنكم لتعلمون أعمالا هي أدق في أعينكم من الشعر إن كنا لَنَعُدُّها على عهد رسول الله من الموبقات يعني المهلكات
Jama'ah Shalat Jum'ah Rahimakumullah.
Tatkala orang-orang yang memiliki keutamaan dan kemuliaan dari kalangan Sahabat mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya telah menghinakan dunia, sehingga mereka mengkhawatirkan akhir hidup mereka, maka mereka pun enggan untuk tenggelam dalam kesenangannya. Apatah lagi mereka mengetahui bahwa Nabi mereka Shallallahu ‘alaihi wa sallam hidup di dunia penuh kezuhudan dan memperingatkan para shahabatnya dari fitnah dunia tersebut. Mereka pun mengambil dunia sekedarnya dan mengeluarkannya di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala sebanyak-banyaknya. Mereka ambil sekedar yang mencukupi dan mereka tinggalkan yang melalaikan.
Tatkala orang-orang yang memiliki keutamaan dan kemuliaan dari kalangan Sahabat mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya telah menghinakan dunia, sehingga mereka mengkhawatirkan akhir hidup mereka, maka mereka pun enggan untuk tenggelam dalam kesenangannya. Apatah lagi mereka mengetahui bahwa Nabi mereka Shallallahu ‘alaihi wa sallam hidup di dunia penuh kezuhudan dan memperingatkan para shahabatnya dari fitnah dunia tersebut. Mereka pun mengambil dunia sekedarnya dan mengeluarkannya di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala sebanyak-banyaknya. Mereka ambil sekedar yang mencukupi dan mereka tinggalkan yang melalaikan.
Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah berpesan kepada Abdullah Ibnu Umar radhiyallahu
‘anhuma, sambil memegang pundaknya, beliau berkata,
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
Abdullah Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma pun
memegang teguh wasiat Nabinya baik dalam ucapan maupun perbuatan. Dalam
ucapannya beliau berkata setelah menyampaikan hadits tersebut,
إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح ، وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء، وخذ من صحّتك لمرضك ، ومن حياتك لموتك
Di dalam hadits yang lain Rasulullah mengajarkan,
bagaimana beliau selalu berlindung dari fitnah dunia dan beliau
panjatkan di akhir shalat beliau, sebagaimana yang diriwayatkan oleh
al-Imam al-Bukhari yang bersumber dari Amr bin Maimun, beliau berdoa,
اللهم إني أعوذ بك من الجُبْنِ، وأعوذ بك من البُحْلِ، وأعوذ بك أن أُرَدَّ إلى أَرْذَلِ العُمْرِ، وأعوذ بك من فتنة الدنيا، وأعوذ بك من عذاب القبر
Maka barangsiapa yang mengambil perhiasan dunia
dan meletakkannya sesuai dengan hak atau tempat yang semestinya, serta
menjadikan perhiasan itu sebagai washilah untuk beribadah sebagai tujuan
penciptaannya, niscaya perhiasan dunia tersebut akan menjadi bekal
baginya. Perhiasan dunia akan menjadi tunggangan menuju negeri yang
lebih mulia dan lebih kekal daripada dunia. Dengan begitu, sempurnalah
baginya kebahagiaan duniawi dan akheratnya.
Namun, barangsiapa yang menjadikan dunia
sebagai cita-citanya yang paling utama dan keinginannya, padahal dia
tidak akan diberi dari dunia ini selain sebatas apa yang telah
ditetapkan baginya, niscaya akhir kesudahannya adalah kesengsaraan. Dia
tidak bisa menikmati kelezatan dan syahwat (kesenangan) dunia selain
hanya dalam waktu yang singkat, karena dunia itu memang kelezatannya
sedikit sedangkan kesedihannya amatlah panjang.
بارك الله لى ولكم في القرآن العظيم، ونفعني وإيّاكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم،
أقول قولي هذا، وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
الحمد لله الذي نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا و سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله بلّغ الرسالة وأدّى الأمانة ونصح للأمة وجاهد في الله حق جهاده.
صل الله عليه وعلى آله وصحبه ومن اهتدى بهديه إلى يوم الدين وسلّم تسليما كثيرا.
Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,
أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا ءَامَنَّا وَهُمْ لاَيُفْتَنُونَ {2} وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah ini semua
menjadi peringatan dan pelajaran bagi setiap kita. Dan marilah kita
kembali ke jalan Allah dan Rasul-Nya Shallallaahu ‘alaihi wa sallam
dengan membekali diri dengan ilmu agama, bersegera untuk beramal shalih,
serta berhati-hati atas keterikatan dan ketergantungan dengan sesuatu
yang terlarang. Selayaknya hati, lisan dan anggota tubuh kita selalu
mengingat Allah Ta’ala, dan menjaga diri supaya selalu dalam ketaatan
kepada-Nya dalam kondisi dan situasi apapun. Iman seseorang akan
bertambah dengan ketaatan dan akan berkurang dengan kema’syiatan.
Maka mulai detik ini marilah kita bertaubat
kepada Allah Jalla wa ’ala. Kembali ke jalan yang diridhai-Nya dan
janganlah kita menjadi orang-orang yang menyesal dikemudian hari
sebagaimana penyesalan orang-orang kafir ketika mereka dimasukkan ke
neraka Jahannam padahal telah datang kepada mereka seorang pemberi
peringatan, mereka lalu mengatakan, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَاكُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم، إنك حميد مجيد
اللهم بارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم،إنك حميد مجيد
اللهم أعز الإسلام والمسلمين، وأذل الشرك والمشركين، ودمر أعداء الدين وانصر عبادك المؤمنين يا رب العالمين.
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لنا دِينَِِنا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنا وَأَصْلِحْ لنا دُنْيَانا الَّتِي فِيهَا مَعَاشُنا وَأَصْلِحْ لنا آخِرَتَنا الَّتِي فِيهَا مَعَادُنا وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لنا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لنا مِنْ كُلِّ شَرٍّ
اللهم اجعل لجميع المسلمين من كل همّ فرجا، ومن كل ضيق مخرجا، ومن كل بلاء عافية. واجعل لهم من لدنك وليا، واجعل لهم من لدنك نصيرا.
ربنا اغفر لنا ولإخواننا اللذين سبقونا بالإيمان ولاتجعل في قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف الرحيم.
ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب.
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى أله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين، وأقم الصلاة.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar